Bagi penderita kanker payduara awal, tidak ada gejala yang terlihat dengan kasat mata.
VIVAnews- Mencegah, memang
lebih baik daripada mengobati. Langkah ini sepertinya sangat tepat
dilakukan bagi Anda para wanita, untuk melakukan deteksi dini gejala
awal kanker payudara.
Seperti kita ketahui, gejala dini dari penyakit
yang banyak menyebabkan wanita meninggal dunia ini memang seringkali
terabaikan. Padahal, cara untuk mendeteksinya sangat sederhana dan
mudah.
Bagi penderita kanker payduara awal, tidak ada
gejala yang terlihat dengan kasat mata (invisible sympton). Biasanya
seseorang sudah dapat dikatakan mengidap penyakit kanker payudara,
ketika sudah menimbulkan gejala pembengkakan
seluruh atau sebagian
payudara, iritasi kulit, payudara atau puting terasa nyeri, puting masuk
ke dalam, puting atau kulit payudara berwarna kemerahan, bersisik atau
menebal, keluar cairan dari puting selain air susu, serta benjolan di
daerah ketiak.
Tapi, jika tanda-tanda itu tak timbul, Anda bisa
melakukan cara sederhana dan murah melakukan deteksi dini kanker
payudara. Semua bisa Anda lakukan sendiri di rumah.
Menurut seorang bedah konsultan onkologi, Dr.
Diani Kartini, SpB(K)Onk, para wanita umumnya dapat Periksa Payudara
Sendiri (SADARI). Ini adalah langkah penting untuk mendeteksi kanker
yang terjadi pada payudara Anda dan dapat dilakukan dengan dua cara
yakni:
1. Bercermin
Anda dapat melakukan dua posisi untuk melakukan
pendeteksian kanker. Pertama dilakukan dengan pose bertolak pinggang.
Lakukan langkah pertama ini di depan cermin dan perhatikanlah bentuk
payudara Anda.
Kedua, Anda dapat melakukannya dengan menaikkan
kedua tangan Anda ke atas. Kedua cara ini dapat dilakukan untuk melihat
ukuran dan bentuk payudara Anda.
Payudara yang normal memiliki bentuk sejajar dan
tidak memiliki lekukan (pembengkakan) di area payudara, bentuk payudara
sama dan tidak berubah. Lebih lanjut, Anda dapat menekan puting payudara
Anda dengan lembut. Pastikan tidak ada cairan yang keluar dari putting
payudara Anda. Cairan yang dimaksud adalah cairan berwarna kuning atau
putih (bukan ASI) atau darah.
2. Raba dan rasakan
Anda dapat mendeteksi penyakit ini dengan cara
meraba dan merasakan. Seperti 'bercermin', mendeteksi dengan cara
'meraskan' juga dapat dilakukan dengan dua cara.
Pertama, Anda dapat mencobanya dengan merebahkan
badan Anda di tempat yang rata. Kedua, deteksi dapat dilakukan dengan
dengan posisi berdiri, dengan mengangkat tangan.
Gunakan tiga jari Anda (jari telunjuk, jari tengah,
dan jari manis) untuk meraba payudara dan lakukanlah dengan cara
memutar searah jarum jam. Selagi Anda meraba, rasakanlah apakah ada
benjolan atau area yang sangat keras di area payudara Anda, misalnya
sekitar puting payudara atau mendekati ketiak.
Biasanya, jika pendeteksian dilakukan dengan cara
berdiri maka tak sedikit para wanita melakukannya ketika mereka mandi.
Permukaan payudara yang licin karena air, akan mempermudah Anda ketika
akan mendeteksinya.
Ketika Anda sudah melakukan deteksi dengan cara ini dan ada benjolan
di payudara Anda, sebaiknya jangan panik, segeralah periksakan diri ke
dokter. Masih banyak langkah yang harus Anda tempuh ketika telah
mendapatkan satu gejala dari penyakit ini. Misalnya Anda harus melakukan
USG atau Mammografi untuk mengkroscek kebenarannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar