Kamis, 17 Mei 2012

Waktu Kelahiran Pengaruhi Risiko Sakit Mental

 
  Skizofrenia dan gangguan bipolar mencapai puncak di bulan Januari.
 
VIVAnews - Musim di mana bayi lahir ternyata memengaruhi risiko mereka terkena gangguan mental di kemudian hari. Sebuah studi menyimpulkan, pengaruh itu mulai dari penglihatan, kebiasaan makan, cacat lahir, hingga kepribadian di kemudian hari.

"Sebagai contoh, ibu cenderung mengalami sakit flu selama musim hujan," kata peneliti Sreeram Ramagopalan, ahli epidemiologi di Queen Mary University of London. "Atau diet. Makanan tertentu, buah dan sayur tertentu tergantung pada musim. Ini berdampak pada janin," ungkapnya.

Kunci lainnya, katanya seperti dikutip dari Live Science adalah vitamin D yang berhubungan dengan paparan sinar matahari. "Selama musim hujan, ibu cenderung kekurangan vitamin D."

Selama studi, Ramagopalan dan rekan-rekannya menganalisa sejumlah besar kelahiran bayi di negara yang sama. Para ilmuwan menyelidiki apakah risiko skizofrenia, gangguan bipolar, dan depresi berulang dipengaruhi oleh bulan kelahiran di Inggris.

Para peneliti menemukan, semua gangguan mental berkaitan dengan musim. Secara statistik, skizofrenia dan gangguan bipolar mencapai puncak di Januari dan mencapai titik terendah pada Juli, Agustus, dan September. Sementara itu, gangguan depresi mencapai puncak pada Mei dan menurun secara signifikan pada November.

Ramagolan menyebutkan, ada dua faktor yang paling mungkin memengaruhi kondisi ini, yaitu status vitamin D dan suhu.

Kadar vitamin D misalnya sangat penting pada trisemester ketiga untuk mencegah skizofrenia dan gangguan bipolar, sementara pada trimester kedua vitamin D diperlukan untuk mencegah depresi. "Sekali kita memahami penyebab efek ini, kita dapat campur tangan dalam pencegahan penyakit," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar