Madu
dan
panganan manis
dan
panganan manis
Aisyah r.a. berkata, “Rasululah saw menyukai makanan manis dan madu.” (HR. Bukhari)
Makanan manis yang dimaksud dalam hadits tersebut meliputi kue-kue yang suclah populer seperti kunafah, baqlawah, ma’mul dan kue-kue khas bangsa arab dan timur lainnya. Kue manis yang paling disukai Rasulullah saw adalah maji’, yakni buah yang diaduk dengan susu.
Madu adalah cairan yang keluar dari perut lebah dan mengandung obat yang menyembuhkan bagi manusia. Allah SWT berfirman:
“Dan
Tuhanmu mewahyukan kepada lebah, “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit,
di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibuat manusia. Kemudian
makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu
yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman
(madu) yang bermacam-macam warnanya. Di dalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang berpikir.” (QS An
Nahl [16]: 68-69)
Dengan
kekuasaan Allah SWT, madu beraneka jenis dan warnanya tergantung
makanan yang dikonsumsi lebah. Ada madu merah, madu putih, madu kuning,
madu beku, madu cair, dan lain-lain. Rasanya pun berbedabeda sesuai
dengan tempat hidup lebah.
Unsur-unsur yang terdapat dalam madu adalah sebagai berikut:
v Air 16,09%
v Protein 0,3%
v Frucktosa 41%
v Glukosa 34%
v Sukrosa 1,9%
v Nitrogen 0,04%
v Karbon 0,81%
v Dextrin 1,7%
v Zat lainnya 3,4%
Hampir seluruh vitamin yang dibutuhkan tubuh manusia terkandung dalam madu seperti :
v Vitamin A
v Vitamin B1
v Vitamin B2
v Vitamin B3
v Vitamin B5
v Vitamin B6
v Vitamin D
v Vitamin K
v Vitamin E
v Vitamin H
Vitamin-vitamin
di atas adalah vitamin yang sangat dibutuhkan tubuh. Vitamin yang
terdapat dalam madu cepat diserap dengan mudah dalam waktu satu jam.
Berbeda jika mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin-vitamin di atas
secara terpisah, kemungkinan lebih lambat diproses tubuh. Madu juga
mengandung unsur-unsur mineral pembentuk tanah yang merupakan asal
muasal diciptakan manusia. Contohnya :
v Besi
v Belerang
v Magnesium
v Fosfor
v Kalsium
v Yodium
v Potasium
v Sodium
v Chlor
v Tembaga
v Krom
v Nikel
v Timah
v Zinc
v Titanium
Madu
terkenal sebagai salah satu obat yang dapat memulihkan kesehatan dan
menyembuhkan berbagai penyakit. Rasulullah saw bersabda, “Penyembuhan
bisa lewat tiga macam: bekam, minum madu, atau membakar dengan api. Dan
Aku melarang umatku membakar dengan api.” (HR. Bukhari)
Penyembuhan dengan madu termasuk dalam pengobatan cara nabi (Thibbun Nabawi) yang memiliki karakteristik meyakinkan, ilahiah, pasti dan memiliki nilai ibadah (ta’abbudi). Keyakinan
akan pengobatan ala nabi merupakan faktor penting dalam proses
penyembuhan. Bisa jadi ada orang yang tidak bisa mengambil manfaat dari
pengobatan cara nabi karena tidak meyakini kebenarannya.
Seperti
Al Qur’an yang diibaratkan sebagai obat berbagai penyakit yang ada
dalam hati (jiwa manusia). Apabila Al Qur’an tidak diterima dengan
sepenuh iman, keyakinan, dan ketundukan, maka ia tidak akan menyembuhkan
penyakit dalam hatinya.
Al
Qur’an menyatakan madu penyembuh bagi manusia. Riset mutakhir juga
menemukan manfaat-manfaat madu. Adnan Ath Tharsyah menyebutkan beberapa
manfaat madu, di antaranya:
v Membersihkan kotoran-kotoran di dalam urat dan usus (cleansing).
v Mendorong keluar zat-zat racun dalam tubuh.
v Mencuci sabut lambung dan menjadikan lambung memiliki suhu panas yang normal.
v Membuka mulut-mulut urat.
v Mengencangkan lambung.
v Membuka sumbatan-sumbatan pada limpa, ginjal, kandung kencing, dan saluran pengeluaran.
v Menyingkirkan modulator obat-obatan yang tidak diinginkan.
v Membersihkan limpa dan paru-paru.
v Melancarkan air seni.
v Melancarkan haid.
v Menyembuhkan batuk berdahak.
v Menyembuhkan sakit kuning (madu dicampur dengan cuka)
v Menyembuhkan luka akibat cakaran binatang (diminum hangat dengan minyak bunga).
v Menyembuhkan rabies (diminum dengan air putih).
v Mengawetkan
daging, timun, labu air, terong, jeruk nipis, dan buahbuahan lain.
Bisa sampai tiga bulan dengan cara direndam dalam madu.
v Membunuh kuman pada kulit (dengan cara dilulur pada badan).
v Membuat rambut panjang, halus dan indah.
v Membuat pandangan mata lebih terang (digunakan sebagai celak).
v Memutihkan dan menjaga gigi (dengan dipakai sikat gigi).
v Mengawetkan mayat sehingga tidak cepat busuk.
v Melawan bakteri-bakteri berbahaya.
v Meningkatkan daya tahan tubuh.
v Melawan kanker.
v Bahan kosmetik untuk kecantikan wanita dan kebersihan wajah.
v Menyembuhkan berbagai luka termasuk luka bakar.
v Mengobati insomnia.
v Mengobati penyakit-penyakit kejiwaan.
v Mengobati penyakit mata (ophtalmia).
v Mengobati penyakit asam urat.
v Mengobati penyakit diare.
v Mengobati penyakit sembelit.
v Mengobati penyakit muntah-muntah.
v Mengobati penyakit bisul.
v Mengobati penyakit paru-paru.
v Mengobati penyakit bau mulut.
v Mengobati penyakit serak.
v Mengobati penyakit influenza.
v Mengobati penyakit kulit seperti eksim dan herpes.
v Mengobati penyakit gusi dan menguatkan gigi.
v Mengobati penyakit varix.
v Mengobati penyakit borok.
v Mengobati penyakit tumor ganas.
v Mengobati penyakit asma.
v Mengobati penyakit TBC.
v Mengobati penyakit infeksi otot jantung sekaligus menguatkan otot jantung.
v Mengobati penyakit tremor.
v Mengobati penyakit infeksi mulut dan tumor lidah.
v Mengobati penyakit-penyakit telinga (otitis
).
v Mengobati penyakit rematik.
v Mengobati penyakit gembur-gembur (dropsy).
v Mengobati penyakit aloposia (kerontokan rambut).
v Mengobati penyakit kutil.
v Mengobati penyakit batu ginjal.
v Mengobati penyakit limpa.
v Mengobati penyakit-penyakit wanita dan kehamilan.
v Mengobati kemandulan.
v Mengobati penyakit supak.
v Mengobat keracunan.
v Mengobati penyakit prostatalgia.
v Mengobati penyakit AIDS.
v Menambah energi, vitalitas, keremajaan dan gairah seksual
Tentu
saja perlu dipahami bahwa setiap obat tentu punya takaran dan ukuran
tertentu sesuai penyakit yang ingin disembuhkan. Jika takaran kurang,
maka penyakit tidak dapat disembuhkan secara total. Demikian juga dengan
madu, perlu memperhitungkan takaran dan cara penggunaannya, juga
kekuatan penyakit dan daya tahan tubuh penderita.
Artikel
ini disalin dan diedit seperlunya serta ditulis ulang dari buku
PANDUNAN DIET RASULULLAH Karangan Indra Kusumah SKL, S.Psi. terbitan
Qultum Media tahun 2007. Hlm. 100-107
Tidak ada komentar:
Posting Komentar